Kamis, 31 Oktober 2013
UNIVERSITAS
GUNADARMA
FAKULTAS
ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI
TUGAS
PENGANTAR TELEMATIKA
|
PERKEMBANGAN TELEMATIKA DAN KAITANNYA
DENGAN KOMPUTER
Nama & NPM : Latifah | 13110973
Novika Ari
Pahlawati | 15110080
Restu Anjani
| 15110772
Fakultas : Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Jurusan : Sistem Informasi
Kelas : 4KA11
Depok
2013
Arsitektur
Client – Server
Arsitektur pada jaringan Client - Server
adalah model konektifitas jaringan yang membedakan fungsi - fungsi komputer
sebagai Client (Komputer peminta) dan server (komputer pemberi).
Arsitektur ini membedakan sebuah komputer
sebagai server sebagain pusat pemrosesan data dan pemberi pelayanan kepada
terminal - terminal lainnya yang terhubung dalam sistem jaringan itu sendiri,
komputer yang meminta pelayanan itu disebut sebagai client. Server juga dapat
berfungsi sebagai pemberi layanan sharing file (file server), printer sharing,
jalur komunikasi dan lain lain.
Pada model arsitektur ini, sebuah komputer
hanya bisa berfungsi menjadi client saja atau menjadi server saja. Prinsip
kerja dari arsitektur Client Server sederhana saja, dimana Komputer yang
menjadi server akan menunggu datangnya permintaan dari Client, memproses
permintaan dan memberikan hasil proses tersebut kepada client. Sedangkan client
akan mengirimkan permintaan ke Server, menunggu proses selesai dan melihat
hasil proses secara visual.
Arsitektur
jenis Client Server bisanya diperuntukkan untuk jaringan yang berskala besar.
Protokol utama yang digunakan dalam
arsitektur Client Server adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol /
Internet Protocol), Sedangkan sistem operasi yang biasanya digunakan adalah
Unix, dan Linux, serta beberapa server menggunakan Windows NT.
Di Internet, Lingkungan databasenya:
-
Menggunakan LAN untuk PC,
-
Masing - masing PC memiliki media penimpanan sendiri,
-
Arsitektur ini memungkinkan adanya Hardware Sharing dan Software
Sharing.
20
Komponen
Dasar Client Server
Pada dasarnya Client Server terdiri dari 3
komponen pembentuk dasar, yaitu Client, Middleware, dan Server. Gubungan dari
ketiganya dapat digambarkan sebagai berikut :
Arsitektur
File Server
• Model
pertama Client/Server
• Semua
pemrosesan dilakukan pada sisi workstation
• Satu
atau beberapa server terhubungkan dalam jaringan
• Server
bertindak sebagai file server
• File server bertindak sebagai
pengelola file dan memungkinkan klien mengakses file tersebut
• Setiap
klien dilengkapi DBMS tersendiri
• DBMS
berinteraksi dengan data yang tersimpan dalam bentuk file pada server
21
• Aktivitas
pada klien:
• Meminta
data
• Meminta
penguncian data
• Tanggapan
dari klien
• Memberikan
data
• Mengunci
data dan memberikan statusnya
Batasan
File Server
• Beban jaringan tinggi karena tabel
yang diminta akan diserahkan oleh file server ke klien melalui jaringan
• Setiap
klien harus memasang DBMS sehingga mengurangi memori
• Klien harus mempunyai kemampuan
proses tinggi untuk mendapatkanresponse time yang bagus
• Salinan DBMS pada setiap klien harus
menjaga integritas databasse yang dipakai secara bersama-sama ð tanggung jawab
diserahkan kepada programmer
Arsitektur
Database Server
• Klien bertanggung jawab dalam
mengelola antar muka pemakai (mencakup logika penyajian data, logika pemrosesan
data, logika aturan bisnis)
22
• Database server bertanggung jawab
pada penyimpanan,
pengaksesan, dan pemrosesan database
• Database
serverlah yang dituntut memiliki kemampuan pemrosesan yang tinggi
• Beban
jaringan menjadi berkurang
• Otentikasi pemakai, pemeriksaan
integrasi, pemeliharaan data dictionary dilakukan pada database server
• Database
server merupakan implementasi dari two-tier architecture
1.
Standalone (one-tier)
Pada arsitektur ini semua pemrosesan
dilakukan pada mainframe.Kode aplikasi, data dan semua komponen sistem
ditempatkan dan dijalankan pada host.
Walaupun komputer client dipakai untuk
mengakses mainframe, tidak ada pemrosesan yang terjadi pada mesin ini, dan
karena mereka “dump-client” atau “dump-terminal”.Tipe model ini, dimana semua
pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal sebagai berbasis-host.Sekilas dapat
dilihat kesalahan pada model ini. Ada dua masalah pada komputasi berbasis host:
Pertama, semua pemrosesan terjadi pada sebuah mesin tunggal, sehingga semakin
banyak user yang mengakses host, semakin kewalahan jadinya.
23
Jika sebuah perusahaan memiliki beberapa
kantor pusat, user yang dapat mengakses mainframe adalah yang berlokasi pada
tempat itu, membiarkan kantor lain tanpa akses ke aplikasi yang ada.
2.
Client/Server (two-tier)
Dalam model client/server, pemrosesan pada
sebuah aplikasi terjadi pada client dan server.Client/server adalah tipikal
sebuah aplikasi two-tier dengan banyak client dan sebuah server yang
dihubungkan melalui sebuah jaringan, seperti terlihat dalam gambar 1.2.Aplikasi
ditempatkan pada komputer client dan mesin database dijalankan pada server
jarak-jauh.Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke database yang mengirimkan
kembali data ke client-nya.
Dalam client/server, client-client yang
cerdas bertanggung jawab untuk bagian dari aplikasi yang berinteraksi dengan
user, termasuk logika bisnis dan komunikasi dengan server database. Tipe-tipe
tugas yang terjadi pada client adalah :
• Antarmuka
pengguna
• Interaksi
database
• Pengambilan
dan modifikasi data
• Sejumlah
aturan bisnis
• Penanganan
kesalahan
24
Model client/server memiliki sejumlah
keterbatasan :
• Kurangnya
skalabilitas
• Koneksi
database dijaga
• Tidak
ada keterbaharuan kode
• Tidak
ada tingkat menengah untuk menangani keamanan dan transaksi
3.
Three-Tier / Multi-Tier
Model three-tier atau multi-tier dikembangkan
untuk menjawab keterbatasan pada arsitektur client/server.Dalam model ini,
pemrosesan disebarkan di dalam tiga lapisan (atau lebih jika diterapkan
arsitektur multitier).Lapisan ketiga dalam arsitektur ini masing-masing
menjumlahkan fungsionalitas khusus.Yaitu :
• Layanan
presentasi (tingkat client)
• Layanan
bisnis (tingkat menengah)
• Layanan
data (tingkat sumber data)
Layanan presentasi atau logika antarmuka
pengguna ditempatkan pada mesin client.Logika bisnis dikeluarkan dari kode
client dan ditempatkan dalam tingkat menengah.Lapisan layanan data berisi
server database.Setiap tingkatan dalam model three-tier berada pada komputer
tersendiri.
Konsep model three-tier adalah model yang
membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasiaplikasi mendapatkan
skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.
25
Client-server adalah suatu bentuk
arsitektur di dalam suatu jaringan komputer atau internet, dimana client adalah
perangkat yang menerima yang akan menampilkan dan menjalankan aplikasi
(software komputer) dan server adalah perangkat yang menyediakan dan bertindak
sebagai pengelola aplikasi, data, dan keamanannya. Server biasanya terhubung
dengan client melalui kabel UTP dan sebuah kartu jaringan (network card).Kartu
jaringan ini biasanya berupa kartu PCI atau ISA.
Dan dalam
penerapannya arsitektur Client-server terbagi menjadi beberapa kelompok salah
satunya adalah Arsitektur Client Server Side. Pada arsitektur ini menerapkan
respon dinamis, yang di-generate oleh pengguna teknologi server side. Terdapat
banyak teknologi server side script yang populer saat ini, di antaranya yaitu:
- Active Server Pages (ASP), merupakan teknologi Microsoft. Halaman-halaman web ASP biasanya memiliki ekstensi .asp atau .aspx.
- PHP Hypertext Preprocessor (PHP), merupakan teknologi open source. Halaman-halaman web PHP memiliki ekstensi .php atau .php3.
- Java Server Pages (JSP), merupakan teknologi Java - Sun, yang berisikan kode-kode Java dalam mengenerate halaman web dengan ekstensi file .jsp.
Dengan teknologi
server side script ini, kita lebih dimudahkan untuk memelihara, updating dan
mengembangkan halaman-halaman web secara dinamis terutama untuk pengelolaan
website yang dalam skala besar.Para developer perlu menyisipkan kode-kode
program server-side ke dalam halaman HTML. Kode ini di-passing ke dalam
interpreter yang akan memproses instruksi-instruksi di dalamnya dan
men-generate HTML final yang akan ditampilkan di layar browser. Perlu diketahui
bahwa kode-kode server-side script yang disisipkan dalam halaman HTML tidak
dapat ditampilkan (invisible) oleh client walaupun client menampilkan source
halaman web tersebut, dikarenakan server hanya mengirimkan kode HTML.
26
Dan dalam Client Server pada
Jaringan Internet terdapat beberapa Protokol yang sering digunakan, yaitu :
- HTTP (HyperText Transfer Protocol), digunakan dalam World Wide Web (WWW) yang berfungsi untuk transfer halaman web dan seluruh file yang terletak dalam halaman web seperti gambar, multimedia, attachment file, dan lain sebagainya.
- FTP (File Transfer Protocol), berfungsi untuk transfer file dari server ke client atau sebaliknya.
- SMTP (Simple Mail Transfer Protocol), digunakan untuk pengiriman email.
- Telnet Protocol, digunakan untuk membuka sesi telnet, yaitu sesi koneksi remote login dari satu komputer ke komputer yang lain.
Web menggunakan
protokol yang bersifat connection-less. Artinya setiap setelah terjadi
interaksi antara client dan server, koneksi antara keduanya akan terputus,
demikian seterusnya.
27
DAFTAR PUTAKA :
http://nurindahhidayati.blogspot.com/2009/11/pengantar-telematika.html
http://suciptoardi.wordpress.com/2008/05/15/perkembangan-telematika-di-indonesia/
http://wyoeholic.wordpress.com/tag/telematika/
http://www.gudangmateri.com/2010/08/perkembangan-telematika-di-indonesia.html
28
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)