Minggu, 24 November 2013


UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI



TUGAS PENGANTAR TELEMATIKA


            Nama & NPM             :  Latifah | 13110973
                                       Novika Ari Pahlawati | 15110080
                                       Restu Anjani | 15110772
            Fakultas                       :  Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
            Jurusan                        :  SistemInformasi
            Kelas                           :  4KA11



Depok
2013
ABSTRAKSI

Latifah. 13110973
Novika Ari Pahlawati. 15110080
Restu Anjani. 15110772
Tugas Pengantar Telematika. Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma, 2013
Kata Kunci : Middleware, Pengantar Telematika, Platform

(iii + 11 halaman)

Dalam pemrograman client server tingkat lanjut,adalah memungkinkan untuk membangun sebuahaplikasi dengan dasar platform pemrograman yang berbeda-beda. Dalam pemrograman jaringan biasa / konvesional, maka tidak akan mampu untuk mengkoneksikan dua atau lebih platform yang berbeda.
Untuk membangun aplikasi itu maka dibutuhkan sebuah lapisan yang bisa menghubungkan platform pemrograman yang berbeda, lapisan yang dimaksudkan adalah diistilahkan sebagai ‘middleware’. Middleware pada tataran implementasi merupakan sebuah paket program instan yang dipakai pada suatu platform permograman tertentu, sedangkan pada tataran konsep, middleware mer upakan sebuah lapisan untuk lalulintas penghubung komunikasi antar objek dari sistem yang berbeda. Ada beberapa jenis middleware, seperti ORB (Object Request Broker), RMI (Remote Method Invocation), dan MOM (Message Oriented Middleware).
Dalam tulisan ini akan dibahas tentang pemahaman dan tujuan umum dari middleware, lingkungan komputasi dari middleware, memahami kebutuhan middleware, serta mengenal contoh-contoh middleware.

Daftar Pustaka (2012-2013)





ii
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul.............................................................................................................................i
Abstraksi....................................................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................................iii
Bab I  PENDAHULUAN...........................................................................................................1
1.1  Latar Belakang Masalah............................................................................................1
1.2  Batasan Masalah........................................................................................................1
1.3  Tujuan Penulisan........................................................................................................2
1.4  Metode Penelitian......................................................................................................2
Bab II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................3
2.1 Middleware dan Enterprise ApplicationIntegration.................................................3
2.2Middleware ORB dalam framework CORBA.........................................................3
2.3 Software CORBA-ORB...........................................................................................6
2.4 Interface Definition Language (IDL).......................................................................7
Bab III ANALISA DAN PEMBAHASAN................................................................................8
           3.1 Implementasi Pemrograman Jaringan Menggunakan Middleware CORBA-ORB...8
           3.2 Implementasi Pemrograman......................................................................................9
Bab IV PENUTUP...................................................................................................................10
           4.1 Kesimpulan..............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11

iii
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah
Untuk membangun sebuah aplikasi client server multi platform programming salah satu cara adalah dengan memanfaatkan middleware. Middleware bias dijelaskan pada 2 tataran, yaitu tataran konsep/paradigma dan tataran aplikasi pemrograman.
Pada tataran konsep, middleware digunakan sebagai jembatan atau penghubung dua aplikasi atau lebih yang memiliki perbedaan, middleware kadang disebut sebagai plumbing karena middleware digunakan untuk menghubungkan 2 bagian dari sebuah aplikasi dan digunakan untuk melewatkan data diantara mereka. Pada tataran implementasi, middleware adalah sebuah paket program instan yang digunakan untuk menghubungkan dua program yang berbeda platforma atau produk/vendor. Beberapa jenis middleware yang bisa digunakan untuk pemrograman adalah ORB, RPC, RMI, DCE, dan MOM. Produk Middleware biasanya di pakai oleh sebuah arsitektur atau framework pemrograman.
ORB (Object Request Broker) dimiliki oleh arsitektur atau framework pemrograman CORBA (Common Object Request Broker Architectur) dan JAVA, RMI (Remothe Method Invocation) dimiliki oleh teknologi JAVA. Pada tulisan ini akan dijelaskan konsep dan implementasi pemrograman middleware ORB pada framework CORBA, dengan kasus client server berbeda platform pemrograman. Tulisan ini akan dibagi menjadi beberapa bagian. Bagian berikutnya adalah bagian II akan membahas tentang middleware-middleware yang bisa membangun aplikasi bisnis (EAI).
Pada bagian ini juga akan dibahasa CORBA-ORB serta arsitektur frameworknya. Pembahasan tentang konsep dan implementasi pemrograman dengan middleware ini akan dibahas pada bagian III dan pada bagian IV akan dibahas tentang tinjauan kritis penggunaan middleware dalam membangun aplikasi client server.
1.2  BatasanMasalah
Berdasarkan masalah diatas maka ruang lingkup penulisan dibatasi pada pemanfaatan middleware ORB (Object Request Broker)
1
1.3 Tujuan Penulisan
Pembuatan makalah ini disusun untuk memberikan kemudahan dan pengetahuan tentang middleware telematika. Memberikan pengetahuan lebih tentang konsep pemrograman jaringan dengan memanfaatkan middleware ORB (Object Request Broker) 

1.4 Metode Penelitian
Beragai data yang digunakan dalam penulisan ini diperoleh dari studi pustaka dengan mencari bahan dasar sebagai acuan teori dan bahan dari beragai buku dan situs-situs terpercaya pada internet serta beberapa referensi yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas penulis.













2
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Middleware dan Enterprise ApplicationIntegration
Middleware adalah sebuah aplikasi yang secara logic berada diantara lapisan aplikasi (application layer) dan lapisan data dari sebuah arsitektur layer-layer TCP/IP . Middleware bisa juga disebut protokol. Protokol komunikasi middleware mendukung layanan komunikasi aras tinggi.
Biasanya program middleware menyediakan layanan pesan (messaging services) sehingga aplikasi-aplikasi yang berbeda-beda itu dapat berkomunikasi. Sistem middleware mengikat aplikasi-aplikasi yang terpisah. Penggunaannya dalam aplikasi bisnis dikenal sebagai Enterprise Application Integration (EAI).
Middleware EAI membuat penghubung antara aplikasi-aplikasi dalam berbagai cara, namun secara umum cara ini diistilahkan sebagai transformasi dan routing data dan mengatur aliran proses bisnis. Ada implikasi dalam hal ini bahwa aplikasi-aplikasi itu ber ada dalam sebuah dunia heterogenitas – perbedaan platform operasi, pemisahan model data dan penyimpan data, heterogenitas jaringan dan protocol komunikasi.

2.2 Middleware ORB dalam framework CORBA
CORBA (Common Object Request Broker Architecture) adalah sebuah standar system terdistribusi yang dikembangkan oleh OMG (Object Management Group), yaitu sebuah konsorsium yang terdiri dari lebih dari 800 perusahaan untuk membantu dalam pemrograman objek-objek terdistribusi. CORBA adalah sebuah cara bagi objekobjek untuk melakukan interoperasi lintas jaringan. Sejak spesifikasi CORBA versi 1.2 diperkenalkan pada tahun 1991, CORBA memberikan sebuah mekanisme standar bagi komunikasi antar objek lintas jaringan, kemudian spesifikasi CORBA tersebut berkembang dengan diperkenalkannya CORBA 2.0 di tahun 1994 dan CORBA 3.0 yang direlease tahun 2000. Hal yang penting untuk dicatat bahwa CORBA hanya sebuah spesifikasi untuk membuat dan menggunakan objek-objek terdistribusi, CORBA bukan sebuah produk atau bahasa pemrograman.
3
Vendor-vendor yang ingin membuat produk-produk yang mengikuti spesifikasi CORBA dapat bebas untuk melakukannya. Tetapi yang perlu ditekankan/diyakinkan adalah bahwa vendor-vendor tersebut mengikuti spesifikasi CORBA secara persis sama. Hal ini agar semua produk yang dihasilkan vendor-vendor tersebut memiliki keselarasan dengan CORBA (CORBA compliant), sehingga satu sama lain dapat berinteraksi. Hal lain yang perlu diingat bahwa CORBA independen terhadap bahasa pemrograman selama bahasa-bahasa pemrograman tersebut memiliki pemeta (mapping) dari bahasa definisi interface dalam CORBA.

CORBA merupakan sebuah spesifikasi middleware yang ideal untuk mendukung dan mengaplikasikan sistem komputer terdistribusi. Arsitektur CORBA berbasis pada model objek. Model ini berasal dari abstraksi inti model objek yang didefinisikan oleh OMG dalam sebuah petunjuk OMA (Object Management Architecture), yang dapat ditemukan dalam [2]. Beberapa hal penting yang perlu dicatat bahwa CORBA berbeda dengan pemrograman objek serupa adalah:
1.      Objek-objek CORBA dapatberjalandalamberbagai platform.
2.      Objek-objek CORBA ditempatkan di manapundalamjaringan.
3.      Objek-objek CORBA dapat ditulis dalam beberapa bahasa pemrograman yang memiliki pemeta IDL (IDL mapping).

Bersifat open, maksudnya bahwa CORBA bias dipakai oleh setiap orang yang ingin menggunakan standarisasi CORBA ini. Sehingga akan muncul perbedaan-perbedaan dalam menggunakannya, seperti perbedaan platform ataupun bahasa pemrograman. Tetapi hal ini justru menjadi kelebihan CORBA bahwa CORBA mampu mengkomunikasikan sistem yang memiliki perbedaan-perbedaan tersebut.
CORBA merupakan sebuah arsitektur yang menyediakan sebuah framework crossplatform untuk membangun dan mengembangkan sistem objek terdistribusi. Ide utama dibelakang CORBA adalah sebuah perangkat lunak perantara (intermedier) atau disebut middleware yang mengatur dan menyebarkan akses request ke sekumpulan data tertentu. Perangkat lunak perantara ini adalah Middleware ORB (Object Request Broker).
4
ORB melakukan interaksi dan membuat request ke berbagai macam objek. ORB ini terletak diantara layer data dan layer aplikasi dalam susunan arsitektur jaringan 7 layer model OSI. ORB akan melakukan negosiasi antara pesan request dari objek ke objek atau dari objek server ke sekumpulan data (data set). Tujuan CORBA adalah untuk membuat pemrograman lebih mudah dengan membuat aplikasi berbasis CORBA yang sangat portable. Untuk melihat lebih detail tentang arsitektur CORBA dan ORB berada didalamnya, maka CORBA memiliki sebuah arsitektur yang disebut OMA (Object Management Group).OMA mengelompokkan jenis-jenis interak si antar program untuk memudahkan penyediaan dukungan.


OMA melakukan strukturisasi dunia aplikasi ke dalam dua kelompok besar: kategori layanan CORBA (CORBAservices) dan kategori fasilitas CORBA (CORBAfacilities). Layanan CORBA menyediakan fungsi-fungsi dasar yang digunakan oleh hampir setiap obyek dalam berbagai aplikasi. Fungsi-fungsi ini biasanya bersifat generik dan tidak tergantung pada jenis domain aplikasi. Sebagai contoh adalah layanan penamaan (naming service). Bayangkan bila memerlukan sebuah layanan tapi tidak tahu kemana harus mencari server yang menyediakan layanan tersebut. Layanan penamaan dapat membantu layaknya sebuah "halaman kuning" (yellow pages) ; dia bisa menyiarkan direktori layanan yang terdaftar padanya. Karena sifatnya yang generik, layanan penamaan dapat digunakan oleh aplikasi dari berbaga i domain.


5

Fasilitas CORBA menyediakan layanan pada level aplikasi. Ada dua jenis fasilitas: horizontal, yang diperlukan oleh berbagai jenis domain (misalnya, user-interface), dan vertikal, yang berlaku khusus untuk domain tertentu. Fasilitas horizontal fungsinya mirip dengan layanan CORBA, tetapi beroperasi pada level yang lebih tinggi karena berhubungan langsung dengan aspek fungsional dari aplikasi. OMG secara terus-menerus melakukan standarisasi terhadap interface untuk komponen-komponen di masing-masing kategori. Semakin banyak layanan dan fasilitas yang distandarisasi, semakin mudah untuk mencapai komputasi terdistribusi berbasis komponen dalam berbagai bidang secara plug-and -play, tanpa terganggu oleh masalah heterogenitas. 

2.3 Software CORBA-ORB
Ada banyak software CORBA-ORB baik yang free dan opensource maupun yang komersil. Yang akan digunakan disini adalah software ORB dari Java yang disebut Java-ORB dan JAC-ORB dari Fu Berlin / Xtradine. Keduanya berbasis Java. 

Ketika masuk ke pemrograman secara teknis maka yang perlu diketahui adalah sebuah bahasa interface yang digunakan untuk menghubungkan berbagai macam aplikasi. Bahasa ini disebut Interface Definition Language (IDL). Untuk mengenal tentang IDL maka berikut adalah pembahasan tentang IDL.
6
2.4 Interface Definition Language (IDL)
IDL merupakan inti untuk pembuatan aplikasi CORBA. IDL memuat sekumpulan tipe variabel yang kemudian akan dipetakan ke berbagai bahasa pemrograman. Suatu interface dalam CORBA menyediakan sebuah deskripsi fungsi-fungsi yang disediakan untuk sebuah objek. Atribut, method dan parameter adalah informasi-informasi yang dispesifikasi oleh sebuah interface. IDL adalah sebuah bahasa yang menggambarkan objek-objek interface dalam sebuah aplikasi CORBA.
IDL mendefinisikan tipe-tipe objeknya dengan mendefinisikan interface-interfacenya. Sebuah interface terdiri dari sekumpulan nama operasi dan parameter-parameter untuk operasi-operasi tersebut. Catatan bahwa IDL hanya digunakan untuk menggambarkan interface, dan bukan sebuah implementasi. IDL bukan pula bahasa pemrograman. Melalui IDL, sebuah implementasi objek tertentu memberitahukan pada client tentang operasi-operasi apa saja yang tersedia dan memberitahukan bagaimana cara untuk mengambilnya. Dengan definisi IDL, objek-objek CORBA harus dipetakan ke beberapa bahasa pemrograman yang akan digunakan untuk membangun aplikasi client dan juga server. Beberapa bahasa pemrograman yang memiliki pemeta IDL (IDL mapping) adalah C, C++, Java, Smalltalk, Lisp, Basic, Pascal dan Python. Setelah mendefinisikan sebuah interface untuk objek-objek dalam IDL, programmer bebas untuk mengimplementasikan objek-objek dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sesuai yang memiliki pemeta IDL. Sebagai sebuah protokol kompiler, IDL bisa digambarkan sebagai berikut:





7
III. ANALISA DAN PEMBAHASAN

3.1 Implementasi Pemrograman Jaringan Menggunakan Middleware CORBA-ORB

Untuk membangun aplikasinya ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam hal pemrograman menggunakan middleware CORBA-ORB. Langkah-langkah itu adalah :
1.      Membuat rancangandananalisakebutuhan system
2.      Men-download software yang akan digunakan (software yang akan digunakan adalah Java-ORB dan JAC-ORB)
3.      Coding atau melakukanlangkah-langkahteknispemrograman
Untuk membangun pemrograman jaringan dengan Middleware CORBA-ORB, maka perlu dianalisa terlebih dahulu hal-hal yang diperlukan sebelum masuk ke langkah coding/pemrograman. Sesuai dengan tujuan yang ingin dibuat adalah aplikasi yang melakukan koneksi melalui ORB, dan bias menunjukkan aplikasi yang terpisah dan berbeda platform.

Dari gambar diatas terlihat bahwa ada 2 aplikasi yang jalan di dua platform pemrograman yang berbeda. Platform yang akan digunakan adalah Java-ORB dan Jac-ORB. 2 aplikasi tersebut juga akan diinstal pada platform sistem operasi yang berbeda. Sistem operasi yang akan digunakan adalah Linux untuk Jac-ORB dan Windows untuk Java-ORB.
8
Dua aplikasi itu pun berada pada mesin yang berbeda. Disisi lain client pun akan menggunakan platform yang berbeda dengan server-nya. Jika ingin mengakses Server Java-ORB, maka yang akan digunakan adalah ORB Name Product Bhs Pemrogrmn Licence JAVA ORB SUN MicroSystem Java Free VisiBroker Visigenic/Borland Java, C++, Delphi Evaluation JacORB Fu Berlin/XTRADyneJava Free MICO Mico.org/GPL Soft. C++ Free ISP Rusian Univ C++ Free ORBacus IONA Java, C++ Free OMNIORB OMNI Java, C++ Evaluation VBORB Visual Basic Free MTdORB Phyton Phyton Free. Aplikasi Client yang dibuat dengan JAC-ORB. Sedangkan jika client ingin mengakses aplikasi yang ada di platform JAC-ORB, maka akan digu nakan aplikasi client yang dibangun dengan Java-ORB.

3.2 Implementasi Pemrograman
Beberapa langkah yang harus dilakukan untuk membangun aplikasi sesuai dengan arsitektur diatas adalah :
1.      Membuatbahasadefinisi IDL
2.      Membuataplikasi Server
3.      MembuatAplikasi Client
4.      Mengkompilasi semua class yang telahdibuat

Contoh kasus ini adalah program jumlah() dan kurang() untuk server Java-ORB dan program kali() dan bagi() untuk server JAC-ORB. Dua file tersebut kemudian dikompilasi dengan menggunakan IDL Compiler yang dimiliki oleh Java- ORB dan JAC-ORB.

Langkah berikutnya membuat aplikasi server untuk kedua ORB yang digunakan. Dua file server diatas sebelum diinstallkan di dua komputer server yang berbeda terlebih dulu di kompilasi. Karena secara default Client tidak bsa mengakses kedua server tersebut, maka langkah berikutnya adalah membuat aplikasi Client dengan CORBA (JAVA-ORB dan JAC-ORB) sebagai Middleware. Setelah CORBAdijalankan, Client dapat mengakses kedua server tersebut.
Hasil akhir dari percobaan ini adalah terbukti bahwa CORBA dapat menghubungkan server sebagai middleware yang berbeda platform dengan client.

9
4. PENUTUP

4.1  Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penulisan makalah ini yaitu : Middleware CORBA-ORB bisa membangun dua buah sistem untuk bisa saling melakukan interoperasi. Kemudian Middleware CORBA-ORB juga sangat membantu untuk pengembangan skala program aplikasi. Dan kesimpulan yang terakhir Middleware CORBA-ORB dapat memudahkan untuk pengembangan tim developer.
Hal yang sangat menarik dari pemrograman dengan memanfaatkan middleware CORBA-ORB adalah isu tentang interoperasi, atau diistilahkan interoperabilitas. Isu ini memandang 2 sistem berbeda yang ingin melakukan komunikasi.Middleware CORBA-ORB bisa dijadikan suatu fasilitator untuk melakukan interoperasi itu. Middle ware CORBA-ORB juga bisa digunakan untuk penghubung dari banyak aplikasi yang berbeda platform bahasa pemrograman.
Isu yang lain yang juga terlibat dalam pemrograman middleware CORBA-ORB adalah masalah scalability. Isu ini dimaksudkan untuk penambahan / perluasan skala pengembangan aplikasi. Untuk membuat aplikasi jaringan client server tidak dibatasi dengan satu platform pemrograman saja tetapi bias lebih luas lagi dengan berbagai platform pemrograman.
Isu yang juga menarik adalah kemudahan pengembangan. Dengan sistem terpisah-pisah secara fisik maupun logika, maka tim developer bias dipecah-pecah secara mudah berdasarkan pemisahan itu. Ahli pemrograman Java bisa concern dengan aplikasi Java, ahli pemrograman C++ bisa concern dengan aplikasi C++, begitu juga programer Delphi dan lain-lainnya.






10
Daftar Pustaka

2.      Mahmoud H., Qusay , Distributed Programming With Java, Manning, 2000.
3.      Somantri, Maman, Pemrograman Lintas Bahasa Pemrograman dalam Arsitektur CORBA, Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi, STTNAS Yogyakarta, Juni 2005.
4.      SomantriMaman. Konsep pemograman Jaringan dengan memanfaatkan jaringan Middleware ORB



















11

Sabtu, 23 November 2013

Java dikembangkan mengacu pada standar yang ditentukan oleh komite didalam JCP (Java Community Process). Spesifikasi Java tidak sekedar fondasi VMnya, tetapi menyangkut hampir semua aspek, mulai dari mekanisme mengakses devices I/O, komponen pertukaran objek, sampai pengembangan container. JCP merupakan badan yang bertanggung jawab terhadap standar teknologi Java.
Virtual Machine
Sebuah mesin virtual (VM) adalah sebuah perangkat lunak implementasi sebuah mesin (misalnya komputer) yang melaksanakan program-program seperti mesin fisik. Sebuah mesin virtual pada awalnya ditentukan oleh Popek dan Goldberg sebagai "yang efisien, terisolasi duplikat dari mesin yang nyata". Saat menggunakan mesin virtual yang mencakup tidak memiliki surat-menyurat langsung ke perangkat keras yang nyata.
Mesin virtual dipisahkan ke dalam dua kategori utama, berdasarkan tingkat penggunaan dan korespondensi untuk mesin nyata. Sebuah sistem mesin virtual yang lengkap menyediakan platform sistem yang mendukung pelaksanaan lengkap sistem operasi (OS). Sebaliknya, mesin virtual sebuah proses yang dirancang untuk menjalankan sebuah program, yang berarti bahwa ia mendukung satu proses. Karakteristik penting dari sebuah mesin virtual yang berjalan di dalam perangkat lunak adalah terbatas pada sumber daya dan abstraksi yang disediakan oleh mesin virtual tidak dapat keluar dari dunia virtual. Contoh: Suatu program yang ditulis dalam Java menerima jasa dari Java Runtime Environment (JRE) perangkat lunak dengan mengeluarkan perintah untuk, dan menerima hasil yang diharapkan dari, perangkat lunak Java. Dengan memberikan layanan ini untuk program tersebut, perangkat lunak Java bertindak sebagai "mesin virtual", menggantikan sistem operasi atau hardware untuk program yang biasanya akan disesuaikan.


• Sistem virtual machines
Sistem mesin virtual (kadang-kadang disebut mesin virtual hardware) memungkinkan pembagian yang mendasari sumber daya mesin fisik antara mesin virtual yang berbeda, masing-masing berjalan sendiri sistem operasi. Lapisan perangkat lunak yang menyediakan virtualisasi ini disebut mesin virtual monitor atau hypervisor. Sebuah hypervisor dapat berjalan di hardware yang telanjang (Tipe 1 atau pribumi VM) atau di atas sistem operasi (Tipe 2 atau host VM).


Keuntungan utama dari sistem VMS adalah:
• beberapa OS lingkungan dapat hidup berdampingan pada komputer yang sama, dalam isolasi kuat satu sama lain
• mesin virtual dapat memberikan set instruksi arsitektur (ISA) yang agak berbeda dari mesin yang sebenarnya
• aplikasi provisioning, pemeliharaan, tingkat ketersediaan dan pemulihan bencana
Kerugian utama dari sistem VMS adalah:
• mesin virtual kurang efisien daripada mesin nyata karena secara tidak langsung mengakses perangkat keras
 

Beberapa VMS masing-masing berjalan sistem operasi mereka sendiri (yang disebut sistem operasi tamu) yang sering digunakan di server konsolidasi, di mana layanan yang berbeda yang digunakan untuk menjalankan mesin individu untuk menghindari gangguan yang terpisah, bukan berjalan di VMS pada mesin fisik yang sama. Penggunaan ini sering disebut-kualitas dari layanan-isolasi (QoS isolasi). Keinginan untuk menjalankan beberapa sistem operasi adalah motivasi asli untuk mesin virtual, seperti time-sharing memungkinkan satu komputer di antara beberapa single-tasking OS. Teknik ini memerlukan proses untuk berbagi sumber daya CPU antara sistem operasi tamu dan memori virtualisasi untuk berbagi memori pada host. OS tamu tidak harus sama, sehingga memungkinkan untuk menjalankan OS yang berbeda pada komputer yang sama (misalnya, Microsoft Windows dan Linux, atau versi lama dari sistem operasi untuk mendukung perangkat lunak yang belum porting ke versi terbaru). Penggunaan mesin virtual untuk mendukung OS tamu yang berbeda menjadi populer di embedded system; tipikal digunakan adalah untuk mendukung real-time sistem operasi pada saat yang sama sebagai OS tingkat tinggi seperti Linux atau Windows. Penggunaan lainnya adalah untuk sandbox sebuah OS yang tidak dipercaya, mungkin karena itu adalah sebuah sistem dalam pengembangan. Mesin virtual memiliki keuntungan untuk OS lain pembangunan, termasuk akses debugging yang lebih baik dan lebih cepat reboot. Teknik alternatif seperti Solaris Zones menyediakan tingkat isolasi dalam satu sistem operasi. Ini tidak memiliki isolasi selengkap sebagai VM. Sebuah kernel mengeksploitasi dalam suatu sistem dengan beberapa zona akan mempengaruhi semua zona. Mencapai tujuan yang sama dalam implementasi mesin virtual akan membutuhkan mengeksploitasi kelemahan dalam hypervisor. Sebuah hypervisor biasanya memiliki lebih kecil "serangan permukaan" dari sebuah sistem operasi yang lengkap, membuat ini lebih menantang. Lebih lanjut, sebuah kernel mengeksploitasi tamu di VM tidak akan mempengaruhi VMS lain pada host, seperti gangguan yang sukses menjadi satu zona belum tentu mempengaruhi zona lain. Zona tidak mesin virtual, tetapi contoh "virtualisasi sistem operasi". Ini termasuk lain "lingkungan virtual" (juga disebut "virtual server") seperti Virtuozzo, FreeBSD penjara, Linux-VServer, chroot penjara, dan OpenVZ. Ini memberikan beberapa bentuk rangkuman proses dalam sebuah sistem operasi. Teknologi ini memiliki keunggulan sumber daya yang lebih efisien daripada virtualisasi penuh dan memiliki lebih baik observability menjadi beberapa tamu secara simultan; yang merugikan adalah bahwa, pada umumnya, mereka hanya dapat menjalankan satu sistem operasi dan satu versi / patch tingkat sistem operasi bahwa -- jadi, misalnya, mereka tidak dapat digunakan untuk menjalankan dua aplikasi, salah satu yang hanya mendukung versi OS yang lebih baru dan yang lain hanya mendukung versi OS yang lebih lama pada hardware yang sama. However, Sun Microsystems has enhanced Solaris Zones to allow some zones to behave like Solaris 8 or Solaris 9 systems by adding a system call translator. Namun, Sun Microsystems telah meningkatkan Solaris Zones untuk memungkinkan beberapa zona untuk berperilaku seperti Solaris 8 atau Solaris 9 sistem dengan menambahkan system call penerjemah. 

• Proses mesin virtual
Sebuah proses VM, kadang-kadang disebut aplikasi mesin virtual, berjalan sebagai aplikasi biasa di dalam sebuah OS dan mendukung proses tunggal. Hal ini tercipta ketika proses itu dimulai dan hancur ketika keluar. Tujuannya adalah untuk menyediakan sebuah platform-independen lingkungan pemrograman yang abstrak pergi rincian perangkat keras yang mendasarinya atau sistem operasi, dan memungkinkan sebuah program untuk mengeksekusi dengan cara yang sama pada platform apapun.
Sebuah proses VM memberikan abstraksi tingkat tinggi - yaitu yang tinggi tingkat bahasa pemrograman (dibandingkan dengan tingkat rendah ISA abstraksi dari sistem VM). VMS proses diimplementasikan menggunakan interpreter; kinerja yang sebanding dengan bahasa pemrograman terkompilasi dicapai dengan menggunakan just-in-time compilation .
Jenis VM ini telah menjadi populer dengan bahasa pemrograman Java, yang diimplementasikan menggunakan mesin virtual Java. Contoh lain termasuk Bayan mesin virtual, yang berfungsi sebagai lapisan abstraksi selama beberapa ditafsirkan lanugages, dan. NET Framework, yang berjalan pada sebuah VM yang disebut Common Language Runtime.
Suatu kasus khusus VMS adalah proses sistem yang abstrak atas mekanisme komunikasi yang (berpotensi heterogen) komputer cluster. Seperti VM tidak terdiri dari sebuah proses tunggal, tetapi satu proses per mesin fisik di cluster. Mereka dirancang untuk memudahkan tugas pemrograman aplikasi paralel dengan membiarkan programmer fokus pada algoritma daripada mekanisme komunikasi yang disediakan oleh interkoneksi dan OS. Mereka tidak menyembunyikan fakta bahwa terjadi komunikasi, dan dengan demikian tidak berusaha untuk menyajikan cluster sebagai satu mesin paralel.
Tidak seperti proses lain VMS, sistem ini tidak menyediakan bahasa pemrograman tertentu, tetapi tertanam dalam bahasa yang ada; biasanya sistem seperti menyediakan binding untuk beberapa bahasa (misalnya, C dan FORTRAN). Examples are PVM ( Parallel Virtual Machine ) and MPI ( Message Passing Interface ). Contohnya adalah PVM (Paralel Virtual Machine) dan MPI (Message Passing Interface). Mereka tidak ketat mesin virtual, sebagai aplikasi yang berjalan di atas masih memiliki akses ke semua layanan OS, dan karena itu tidak terbatas pada model sistem yang disediakan oleh "VM".


APIs
Sebuah application programming interface (API) adalah antarmuka bahwa sebuah program perangkat lunak alat untuk memungkinkan perangkat lunak lain untuk berinteraksi dengan itu, banyak cara yang sama seperti perangkat lunak mungkin akan mengimplementasikan antarmuka pengguna untuk memungkinkan manusia untuk menggunakannya. API dilaksanakan oleh aplikasi, perpustakaan dan sistem operasi untuk menentukan bagaimana perangkat lunak lain dapat membuat panggilan ke atau layanan permintaan dari mereka. Sebuah API menentukan kosa kata dan konvensi memanggil para pemrogram harus mempekerjakan untuk menggunakan layanan . Ini mungkin termasuk spesifikasi untuk rutinitas, struktur data, kelas objek, dan protokol yang digunakan untuk berkomunikasi antara konsumen dan pelaksana API.
• Fitur
API adalah sebuah abstraksi. Perangkat lunak yang menyediakan fungsionalitas yang dijelaskan oleh API dikatakan sebuah implementasi dari API.
API dapat:
• Tergantung pada bahasa, yaitu hanya tersedia dalam bahasa pemrograman tertentu, dengan menggunakan sintaks dan unsur-unsur bahasa itu untuk membuat API nyaman untuk digunakan dalam konteks ini.
• Bahasa-independen, yaitu ditulis dengan cara yang berarti dapat dipanggil dari beberapa bahasa pemrograman. Ini adalah fitur yang diinginkan untuk layanan-gaya API yang tidak terikat pada suatu proses atau sistem dan dapat diberikan sebagai remote procedure calls atau layanan web.
Sebagai contoh, sebuah website yang memungkinkan pengguna untuk memeriksa restoran lokal mampu lapisan tinjauan di atas peta mereka diambil dari Google Maps, karena Google Maps API yang memiliki memungkinkan hal ituGoogle Maps 'API mengontrol informasi apa pihak ketiga situs bisa ambil, dan apa yang bisa dilakukan dengan itu.
"API" dapat digunakan untuk mengacu ke antarmuka lengkap, satu fungsi, atau bahkan satu set berbagai API yang disediakan oleh sebuah organisasi. Dengan demikian, cakupan makna biasanya ditentukan oleh orang atau dokumen yang mengkomunikasikan informasi.
• Web API
Ketika digunakan dalam konteks pengembangan web, biasanya sebuah API yang didefinisikan set Hypertext Transfer Protocol (HTTP) pesan permintaan bersama dengan definisi respon struktur pesan, biasanya dinyatakan dalam sebuah Sementara "Web API" secara virtual sinonim untuk layanan web, tren baru-baru ini (yang disebut Web 2.0) telah bergerak jauh dari Simple Object Access Protocol (SOAP) layanan berbasis lebih langsung terhadap Negara Representasi Transfer (REST) gaya komunikasi. Web API memungkinkan kombinasi dari berbagai layanan ke aplikasi baru yang dikenal sebagai mashup.
• Implementasi
POSIX standard mendefinisikan sebuah API yang memungkinkan berbagai fungsi komputasi umum harus ditulis sedemikian rupa sehingga mereka dapat beroperasi pada banyak sistem yang berbeda (Mac OS X dan berbagai Berkeley Software Distribusi (BSD) mengimplementasikan interface ini), namun, dengan menggunakan ini memerlukan kompilasi ulang untuk setiap platform. API yang kompatibel, di sisi lain, memungkinkan dikompilasi kode obyek untuk berfungsi tanpa perubahan apapun, pada pelaksanaan sistem apapun yang API. Hal ini menguntungkan kedua penyedia perangkat lunak (di mana mereka dapat mendistribusikan perangkat lunak yang ada pada sistem baru tanpa memproduksi / mendistribusikan upgrade) dan pengguna (di mana mereka mungkin lebih tua menginstal perangkat lunak pada sistem baru mereka tanpa membeli upgrade), meskipun hal ini memerlukan berbagai perangkat lunak secara umum pelaksanaan perpustakaan API diperlukan juga.
Microsoft telah menunjukkan komitmen untuk API yang kompatibel ke belakang, terutama di dalam Windows API (Win32) perpustakaan, seperti aplikasi yang lebih tua dapat berjalan di Windows versi yang lebih baru menggunakan pengaturan khusus eksekusi yang disebut "Compatibility Mode" . Apple Inc telah menunjukkan kecenderungan yang kurang perhatian ini, memecah kompatibilitas atau mengimplementasikan dalam sebuah API yang lebih lambat "mode emulasi"; ini memungkinkan kebebasan lebih besar dalam pembangunan, pada biaya pembuatan perangkat lunak yang lebih tua usang.
Antara Unix-seperti sistem operasi, ada banyak terkait tetapi tidak sesuai sistem operasi berjalan pada platform hardware yang umum (khususnya Intel 80386 sistem yang kompatibel). Sudah ada beberapa usaha untuk standarisasi API vendor perangkat lunak sehingga dapat mendistribusikan satu aplikasi binari untuk semua sistem ini, namun sampai saat ini, tidak satu pun telah bertemu dengan banyak keberhasilan. Linux Standard Base adalah berusaha untuk melakukan hal ini untuk Linux platform, sementara banyak dari beragam Unix BSD (FreeBSD, NetBSD, OpenBSD) menerapkan berbagai tingkat kompatibilitas API untuk kedua backward compatibility (memungkinkan program yang ditulis untuk versi lama untuk berjalan di distribusi baru sistem) dan lintas-platform kompatibilitas (memungkinkan eksekusi kode asing tanpa mengkompilasi ulang).


Sumber :


http://bhobob.blogspot.com/2012/12/proses-komunitas-java-java-community.html

;;

By :
Free Blog Templates