Selasa, 05 November 2013
UNIVERSITAS
GUNADARMA
FAKULTAS
ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI
TUGAS
PENGANTAR TELEMATIKA
TEKNOLOGI
CARA KERJA WIRELESS DAN TERMINAL
Nama & NPM : Latifah | 13110973
Novika Ari Pahlawati | 15110080
Restu Anjani | 15110772
Fakultas : Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Jurusan : Sistem Informasi
Kelas : 4KA11
Depok
2013
ABSTRAKSI
Latifah.
13110973
Novika Ari
Pahlawati. 15110080
Restu Anjani. 15110772
TEKNOLOGI CARA KERJA WIRELESS DAN TERMINAL
Tugas Pengantar Telematika.
Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi,
Universitas Gunadarma, 2013
Kata
kunci: wireless, teknologi informasi
(iii + 16
halaman)
Jaringan
wireless adalah jaringan yang mengkoneksikan dua komputer atau lebih
menggunakan sinyal radio, cocok untuk berbagi-pakai file, printer, atau akses
Internet.Bila ingin mengkoneksikan dua komputer atau lebih di lokasi yang sukar
atau tidak mungkin untuk memasang kabel jaringan, sebuah jaringan wireless
(tanpa kabel) mungkin cocok untuk diterapkan. Setiap PC pada jaringan wireless
dilengkapi dengan sebuah radio tranceiver, atau biasanya disebut adapter atau
kartu wireless LAN, yang akan mengirim dan menerima sinyal radio dari dan ke PC
lain dalam jaringan. Anda akan mendapatkan banyak adapter dengan konfigurasi
internal dan eksternal, baik untuk PC desktop maupun notebook.Terminaladalah
Peralatan yang mengakses layanan melalui jaringan yang sifatnya remote atau
terpisah melalui sebuah saluran telekomunikasi.Fungsi
dasarnya adalah untuk berhubungan dengan komputer host. Terminal juga dikenali
dengan beberapa istilah, seperti: CRT – Cathode Ray Tube, VDT -Video Display
Terminal atau display station.
Daftar Pustaka
(2012-2013)
DAFTAR
ISI
Halaman
Halaman
Judul.................................................................................................. i
Abstraksi........................................................................................................... ii
DaftarIsi............................................................................................................ iii
Bab I PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1
Latar
Belakang Masalah................................................................... 1
1.2
Metode
Penelitian............................................................................ 2
Bab II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 3
2.1 Sejarah Nirkabel (wireless) Awal..................................................... 3
2.2 Topologi Wireless LAN................................................................... 3
Bab III ANALISA DAN PEMBAHASAN.................................................... 8
3.1 Cara KerjaJaringan Wireless............................................................. 8
3.2 Mode Koneksi Wireless................................................................... 11
3.3Cara Kerja Terminal.......................................................................... 11
Bab IV PENUTUP........................................................................................... 15
4.1 Kesimpulan....................................................................................... 15
4.2 Saran................................................................................................. 15
DAFTAR
PUSTAKA...................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
Pengembangan
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu prioritas yang penting dan strategis
dalam perkembangan dunia saat ini. Keberhasilan pengembangkan SDM
seperti yang dicanangkan dalam GBHN hanya mungkin terlaksana jika ditunjang sebuah
sistem informasi yang dapat di akses dan di dukung keberadaannya oleh SDM yang bersangkutan. Sistem informasi tersebut dapat meliputi integrasi berbagai perpustakaan, jurnal
ilmiah, majalah ilmiah dan media elektronik. Dengan pesatnya perkembangan dunia
komputer, keberadaan sebuah system informasi elektronik berbasis komputer /
jaringan komputer yang mengkaitkan berbagai perguruan tinggi dan lembaga penelitian
di Indonesia sifatnya sangat stategis dalam menumpu perkembangan ilmu pengetahuan
& teknologi Indonesia.
Dalam
era globalisasi dan komputerisasi, system informasi elektronik tidak hanya memegang
peranan yang sangat strategis dalam membentuk SDM akan tetapi juga berbagai unsure
pembangun. Integrasi berbagai informasi yang ada dilapangan akan menjadi sangat
strategis sekali sifatnya dalam melakukan perencanaan / antisipasi dan pengendalian.
Hal ini sangat diperlukan untuk melakukan melakukan justifikasi kebijakan-kebijakan
pada tingkat nasional maupun regional. Tanpa didukung sistemi nformasi yang
integral akan sulit sekali bagi berbagai unsure pembangun untuk melakukan antisipasi
maupun perencanaan pembangunan untuk jangka panjang.
Konvergensi
digital tidak hanya menghasilkan device-device yang mampu memenuhi berbagai
fungsi, namun juga menghasilkan device yang memiliki kapasitas penyimpanan data
yang tinggi. Beberapa pengguna terkadang memiliki keinginan untuk bertukar
informasi melalui data yang terdapat dalam device yang mereka gunakan. Akan
tetapi, tidak semua device yang berada di pasaran menggunakan standard
removable storage yang serupa seperti Compact Flash atau Secure Digital/Multi
Media Card. Bahkan pada beberapa device tidak terdapat mekanisme removable
storage seperti flash memory. Hal ini tentunya membatasi pertukaran data dari
segi fisik. Interkoneksi data yang selama ini ada selalu menggunakan kabel
sebagai “jembatan penyeberangan”. Namun,
dengan kabel berarti pengguna harus membawa peralatan ekstra yang
mengurangi fleksibilitas. Meskipun efektif, namun di perjalanan, bukan hal yang
mudah untuk membawa banyak peralatan sekaligus.
Tampaknya produsen device
digital tidak tinggal diam menghadapi permintaan konsumen yang menginginkan
perpindahan data yang mudah. Dengan permasalahan ini, muncullah device-device
dengan alat interkoneksi wireless yang terintegrasi. Dengan tersedianya
interkoneksi wireless, perpindahan data menjadi semudah mempertemukan kedua
alat tersebut tanpa adanya kontak fisik ataupun alat bantuan lainnya.
1.2
METODE PENELITIAN
Metode
penelitian terbagi menjadi 2 yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif.Pada kesempatan kali ini
kelompok kami menggunakan metode kualitatif.
Untuk menyempurnkan penulisan kami maka kelompok kami
mencari bahan referensi melalui:
1. Kami mencari data-data dan
artikel tentang carakerja
wireless dan terminal.
2. Kelompok kami menggunakan
buku-buku yang berkaitan dengan pengatar telematika sebagai penunjang, untuk
digunakan sebagai bahan referensi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. SEJARAH NIRKABEL (WIRELESS) AWAL
Sejarah wireless diawali ketika protype telegraf radio
pertama di dunia diciptakan. Pada tahun 1895 seorang siswa bernama Guglielmo
Marconi yang berminat dengan teori gelombang radio yang dipelajari di dalam
kelas. Didorong oleh minat yang tinggi pada ilmu radio. Marconi mengambil
inisiatif sendiri dengan menciptakan prototype telegraf radio pertama di dunia.
13 May 1987 Marconi sukses memancarkan signal telegrafi pertama, dengan pesan “
apakah anda bersedia?” Melintasi selat Inggrris, dimana ketika itu Guglielmo
marconi baru saja berumur 22 tahun. Keberhasilan tersebout menjadi tonggak
sejarah jaringan wireless yang atau titik awal revolusi teknologo
telekomunikasi nirkabel
Pada tahun 1948, Shannon mempresentasikan teori batasan
kapasitas ( Shannon’s capacity limit) untuk pertama kalinya industri wireless
telah sangat berkembang hal ini didorong oleh kemajuan teknologi fabrikasi
sirkuit terpadu(IC) pemroses sinyal digital dan peruntukkan frekuensi spektrum
radio yang efisien, sehingga memungkinkan pemasaran alat portabel pada skala
yang besar pada biaya yang lebih rendah kepada pengguna. Namun, aspek transmisi
terutama pada lapisan fisik saluran telekomunikasi tetap menjadi tantangan
utama dalam mencapai kapasitas mendekati batasan Shannon. Ini karena
fitur-fitur perambatan yang ada pada saluran telekomunikasi tidak dapat
diprediksi, lalu memberikan berbagai tandatangan dan peluang kepada para
peneliti, baik dari akademisi atau industriawan untuk mengeksploitasi
fitur-fitur perambatan, agar mencapai kapasitas yang maksimal.
2.2. TOPOLOGI WIRELESS LAN
Wireless LAN
memungkinkan workstation untuk berkomunikasi dan mengakses dengan menggunakan
propagasi radio sebagi media transmisi. Wireless LAN bisa menghubungkan LAN
kabel yang telah ada sebagai media transmisi.
Wireless LAN
bisa menghubungkan LAN kabel yang telah ada sebagai sebuah extensi atau menjadi
basis dari jaringan baru. W LAN sangat mudah beradaptasi artinya dapat
dirancang untuk lingkungan dalam ruangan dan juga untuk luar ruangan seperti
menghubungkan gedung-gedung kantor, lantai produksi, rumah sakit dan
universitas. Dasar dari blok Wireless LAN disebut dengan sel. Sel adalah area
yang dicakupi oleh komunikasi Wireless. Areal cakupan ini tergantung pada
kekuatan propagansi signal radio dan tipe kontruksi dari penghalang, partisi
dan atau karakter fisik pada lingkungan dalam ruangan. PC Workstation,
notebook, laptop, dan PDA dapat bergerak dengan bebas di dalam area sell
1. Wireless Sel
Setiap sel Wireless LAN membutuhkan komunikasi
dan traffic management. Yang mana hal ini dilakukan oleh Access Poin (AP) yang
mengatur komunikasi pada setiap wireless station pada areal cakupan. Station
juga saling berkomunikasi satu dengan lainnya melalui AP, jadi proses
komunikasi antar station dapat di sembunyikan antara satu dengan lainnya. Dalam
hal ini AP berfungsi sebagai relay. AP juga dapat berfungsi sebagai brigde
yakni penghubung antara wireless station dan jaringan kabel dan juga dengan
cell wireless lainnya.
2. Wireless LAN Conectivity
ROAMING
Jika ada beberapa area dalam sebuah ruangan di
cakupi oleh lebih dari satu Access Poin maka cakupan sel telah melakukan
overlap. Setiap wireless station secara otomatis akan menentukan koneksi
terbaik yang akan ditangkapnya dari sebuah Access Poin. Area Cakupan yang
Overlapping merupakan attribut penting dalam melakukan setting Wireless LAN
karena hal inilah yang menyebabkan terjadinya roaming antar overlapping sells.
Roaming Melalui Overlaping Sel
Roaming memungkinkan para pengguna mobile
dengan portable station untuk bergerak dengan mudah pada overlapping cells.
Roaming merupakan work session yang terjadi ketika bergerak dari satu cell ke
cell yang lainnya. Sebuah gedung dapat dicakupi oleh beberapa Access Poin.
Ketika areal cakupan dari dua atau lebih access poin mengalami overlap maka
station yang berada dalam areal overlapping tersebut bisa menentukan koneksi
terbaik yang dapat dilakukan, dan seterusnya mencari Access Poin yang terbaik
untuk melakukan koneksi. Untuk meminimalisasi packet loss selama perpindahan,
AP yang lama dan AP yang baru saling berkomunikasi untuk mengkoordinasikan
proses.
Load Balancing
Area cakupan dengan banyak pengguna dan traffik
yang padat membutuhkan multistruktur sel. Pada Multi Struktur Sel,
beberapa AP digambarkan pada area yang sama untuk membangun sebuah arael
cakupan untuk menghasilkan throughput secara aggregat. Sebuah station yang
berada di dalam sebuah coverage area sacara otomatis mengasosiasikan diri
dengan AP yang memiliki kualitas signal terbaik. Station akan terkoneksi dengan
AP dengan pembagian yang seimbang pada semua AP. Efisiensi akan didapatkan
karena semua AP bekerja pada load level yang sama. Load Balancing juga dikenal
dengan Load Sharing
Dynamic Rate Switching
Rate data pada masing-masing station secara
otomatis disesuaikan berdasarkan kualitas signal yang diperoleh. Performance
(throughput) akan dimaksimalkan dengan menambah rate data dan mengurangi re
transmisi. Hal ini akab sangat penting untuk applikasi mobile dimana kualitas
signal sangat fluktuatif tapi kurang penting untuk instalasi outdoor dimana
kualitas signal stabil.
Media Access
Wireless LAN menggunakan algoritma CSMA
(Cariier Sense Multiple Access) dengan mekanisme CA (Collision Avoidance),
sebelum sebuah unit memulai transmisi. Jika media kosong dalam beberapa
milidetik maka unit dapat melakukan transmisi untuk waktu yang terbatas. Jika
media sibuk atau padat, unit akan menunggu dengan random time sebelum mencoba
lagi. Keuntungan dari CSMA adalah kesederhanaan. Hardware dan Software yang di
implementasikan lebih sederhana, cepat dan tidak mahal dari pada hardware dan
software yang diimplementasikan yang lebih kompleks.
Menghindari Tabrakan Data
Untuk menghindari terjadinya tabrakan data,
setiap stasiun akan mentransmisikan frame RTS (Request To Send). Access Poin
mengirim balik frame CTS (Clear To Send) untuk memulai transmisi data. Frame
ini termasuk waktu saat stasiun mulai di transmisikan. Frame ini akan diterima
oleh semua station dalam sel, memberitahukan bahwa ada unit yang akan
ditransmisikan selama X milidetik, jadi yang lain tidak bisa melakukan
transmisi walaupun media transmisinya terlihat kosong.
BAB III
ANALISA DAN PEMBAHASAN
3.1. CARA KERJA JARINGAN
WIRELESS
Agar supaya
komputer-komputer yang berada dalam wilayah Jaringan Wireless bisa
sukses dalam mengirim dan menerima data, dari dan ke sesamanya, maka ada tiga
komponen dibutuhkan, yaitu:
- Sinyal Radio (Radio Signal).
- Format Data (Data Format).
- Struktur Jaringan atau Network (Network Structure).
Masing-masing
dari ketiga komponen ini berdiri sendiri-sendiri dalam cara kerja dan
fungsinya. Kita mengenal adanya 7 Model Lapisan OSI (Open System
Connection), yaitu:
- Physical Layer (Lapisan Fisik)
- Data-Link Layer (Lapisan Keterkaitan Data)
- Network Layer (Lapisan Jaringan)
- Transport Layer (Lapisan Transport)
- Session Layer (Lapisan Sesi)
- Presentation Layer (Lapisan Presentasi)
- Application Layer (Lapisan Aplikasi)
Masing-masing
dari ketiga komponen yang telah disebutkan di atas berada dalam lapisan yang
berbeda-beda. Mereka bekerja dan mengontrol lapisan yang berbeda. Sebagai
contoh:
Sinyal Radio
(komponen pertama), bekerja pada physical layer, atau lapisan fisik. Lalu
Format Data atau Data Format mengendalikan beberapa
lapisan diatasnya. Dan struktur
jaringan berfungsi sebagai alat untuk mengirim dan menerima sinyal radio.
Lebih
jelasnya, cara kerja wireless LAN dapat diumpakan seperti cara kerja
modem dalam mengirim dan menerima data, ke dan dari internet. Saat akan
mengirim data, peralatan-peralatan Wireless tadi akan berfungsi sebagai
alat yang mengubah data digital menjadi sinyal radio. Lalu saat
menerima, peralatan tadi berfungsi sebagai alat yang mengubah sinyal radio
menjadi data digital yang bisa dimengerti dan diproses oleh komputer.
Bagaimana sinyal radio dapat diubah
menjadi data digital?
Prinsip
dasar yang digunakan pada teknologi wireless ini sebenarnya diambil dari
persamaan yang dibuat oleh James Clerk Maxwell di tahun 1964.
Dalam
persamaan itu, dengan gamblang dan jelas Maxwell berhasil menunjukkan fakta
bahwa, setiap perubahan yang terjadi dalam medan magnet itu akan menciptakan
medan-medan listrik. Dan sebaliknya, setiap perubahan yang terjadi dalam
medan-medan listrik itu akan menciptaken medan-medan magnet.
Lebih lanjut
Maxwell menjelaskan, saat arus listrik (AC atau alternating current) bergerak
melalui kabel atau sarana fisik (konduktor) lainnya, maka, beberapa bagian dari
energinya akan terlepas ke ruang bebas di sekitarnya, lalu membentuk medan
magnet atau alternating magnetic field.
Kemudian,
medan magnet yang tercipta dari energy yang terlepas itu akan menciptakan medan
listrik di ruang bebas, yang kemudian akan menciptakan medan magnet lagi, lalu
medan listrik lagi, medan magnet lagi, dan seterusnya, hingga arus listrik yang
asli atau yang pertama terhenti (terputus, red).
Bentuk
energy yang tercipta dari perubahan-perubahan ini, disebut dengan radiasi
elektromagnetik (electromagnetic radiation), atau biasa kita kenal sebagai
gelombang radio. Itu artinya, radio dapat di definisikan sebagai radiasi dari
energi elektromagnetik yang terlepas ke udara (ruang bebas).
Alat yang
menghasilkan gelombang radio itu biasa dinamakan TRANSMITTER. Lalu alat yang
digunakan untuk mendeteksi dan menangkap gelombang radio yang ada udara itu, biasa
dinamakan RECEIVER.
Agar kedua
alat ini (transmitter dan receiver) lebih fokus saat mengirim, membuat pola
gelombang, mengarahkan, meningkatkan, dan menangkap sinyal radio, ke dan dari
udara, maka dibantulah dengan alat lain, yaitu ANTENA.
Berkat persamaan
dari Maxwell, transmitter, receiver, serta antena, yang kemudian disatukan
dalam semua peralatan wireless LAN itulah, maka komputer bisa berkomunikasi,
mengirim dan menerima data melalui gelombang radio, atau biasa disebut dengan
wireless netwok.
Begitu
banyak stasiun Radio dengan frequency yang berbeda-beda agar tidak saling
bertabrakan, gelombang radio yang akan dikirimkan ke udara itu bisa diatur
frequencynya. Yaitu dengan cara mengatur atau memodifikasi arus listrik yang
berada pada peralatan pengirim dan penerima tadi (transmitter, receiver).
Dan jarak
yang menjadi pemisah antar frequency dinamakan SPECTRUM. Lalu, bagian terkecil
dari spectrum disebut dengan BAND. Dan untuk mengukur jumlah perulangan dari
satu gelombang ke gelombang yang terjadi dalam hitungan detik, digunakanlah
satuan HERTZ (Hz).
Hertz,
diambil dari nama orang yang pertama kali melakukan percobaan mengirim dan
menangkap gelombang radio, yaitu HEINRICH HERTZ. Satu hertz dihitung sebagai
jarak antara satu gelombang ke gelombang berikutnya. Dan sinyal radio itu
umumnya berada pada frequency ribuan, jutaan, atau milyaran hertz (KHz, MHz,
GHz). Dengan mengatur frequency itulah maka sinyal radio bisa tidak saling
bertabrakan.
3.2. MODE KONEKSI WIRELESS
Agar sebuah computer dapat saling terhubung dengan network wireless maka dapat dilakukan dalam mode Ad-Hoc atau mode Infrastructure.Mode Ad-Hoc adalah koneksi antara dua komputer, di mana satu komputer berfungsi sebagai server dan komputer lainnya menjadi client. Koneksi semacam ini sering disebut sebagai koneksi peer-to-perr.
Mode Infrastructure
adalah koneksi antara dua komputer atau lebih, dengan Access Point (AP) sebagai
pengatur lalu lintasnya. Acces Point adalah suatu perangkat yang dapat
memancarkan sinyal Wifi dalam jangkauan tertentu (sering disebut
hotspot).Melalui sinyal Wifi tersebut, beberapa client bisa terkoneksi ke jaringan
dan AP-lah yang akan mengatur lalu lintas datanya.
3.3. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN JARINGAN WIRELESS
Keunggulannya adalah
biaya pemeliharannya murah (hanya mencakup stasiun sel bukan seperti pada
jaringan kabel yang mencakup keseluruhan kabel), infrastrukturnya berdimensi
kecil, pembangunannya cepat, mudah dikembangkan (misalnya dengan konsep
mikrosel dan teknik frequency reuse), mudah & murah untuk direlokasi dan
mendukung portabelitas.
Kelemahannya adalah
biaya peralatan mahal (kelemahan ini dapat dihilangkan dengan mengembangkan dan
memproduksi teknologi komponen elektronika sehingga dapat menekan biaya
jaringan), delay yang besar, adanya masalah propagasi radio seperti
terhalang, terpantul dan banyak sumber interferensi (kelemahan ini dapat
diatasi dengan teknik modulasi, teknik antena diversity, teknik spread spectrum
dll), kapasitas jaringan menghadapi keterbatas spektrum (pita frekuensi tidak
dapat diperlebar tetapi dapat dimanfaatkan dengan efisien.
Dengan
bantuan bermacam-macam teknik seperti spread spectrum/DS-CDMA) dan keamanan
data (kerahasian) kurang terjamin (kelemahan ini dapat diatasi misalnya dengan
teknik spread spectrum) .
Yang unik dari
media transmisi wireless adalah:
1. Sinyalnya terputus-putus (intermittence)
yang disebabkan oleh adanya benda antara pengirim dan penerima sehingga sinyal
terhalang dan tidak sampai pada penerima (gejala ini sangat terasa pada
komunikasi wireless dengan IR).
2. Bersifat broadcast
akibat pola radiasinya yang memancar ke segala arah, sehingga semua
terminal dapat menerima sinyal dari pengirim.
3. Sinyal pada
media radio sangat komplek untuk dipresentasikan kerena sinyalnya menggunakan
bilangan imajiner, memiliki pola radiasi dan memiliki polarisasi.
4. Mengalami gejala yang disebut multipath yaitu
propagasi radio dari pengirim ke penerima melalui banyak jalur yang LOS dan
yang tidak LOS/terpantul.
3.3. CARA
KERJA TERMINAL
Terminal adalahperalatan yang
mengakseslayananmelaluijaringan yang sifatnya remote
atauterpisahmelaluisebuahsalurantelekomunikasi.Linuxmemilikienam terminal
ataukonsolketikaberjalandalam modus teks.Artinya, kitadapatmenjalankanaplikasiataukegiatanberbeda-bedauntuktiap
terminal dandalamwaktubersamaan.Untukberpindahdarisatu terminal ke terminal
lain, dapatmenekankombinasitombol ALT + F1 hingga F6.Terminal
ketujuhumumnyadigunakanoleh X Server.Jadi, jika X Server sebelumnyatelahaktifdantidakdibunuh,kitatinggalmenekantombol
ALT + F7 untukkembaliketampilangrafis.Terminal yang disinggung di atasadalah
terminal dalam modus teks.Terminaljugadapatdigunakandalamlingkungangrafis.
Untukmembuka terminal di desktop
GNOME milikEdubuntu, klik menu Applications > Accessories > Terminal pada
panel
atas.Terminalsepertinyamemangdiperuntukkanbagiparaprofesional.Tetapiketikakitamengetahuicarakerjadanmanfaatnya,
kitaakanseringmenggantungkandiripadabarisperintahini. Kita dapatmengeksekusi
program, membuka file, hinggamelakukanmanajemenberkasmelaluitampilannya yang
sederhana. Linux memilikilebihdari 2000
perintahketikamenjalankanterminal.Kitatidakperlumenghapalsemuanya,
hanyabeberapa yang kitaanggappentingdanseringkitagunakan.Sebuah tips ketikamenggunakan
terminal. Kita bisamengetikkanbeberapahurufawalperintah,
disusuldenganmenekantombol ESC atau TAB sekaliataubeberapa
kali.Cobalahuntukmemasukkankarakterapadaterminal.Disusulmenekan ESC atau TAB
(Edubuntumendukungtombol TAB).Apabilamunculsebuahpertanyaan, ketik y.
Sebuahdaftarpanjangakanmuncul (semuaperintahdenganawalanhuruf a). Biasanya data
ditampilkanpadakomputerpadajarakjauhataudekat yang disebutdengan
terminal.Fungsidasarnyaadalahuntukberhubungandengankomputer host.
Terminal jugadikenalidenganbeberapaistilah, seperti: CRT – Cathode Ray
Tube, VDT -Video Display Terminal atau display station. Terminal dibagiatas 3
jenis, yaitu :
- Terminal dungu (dumb), yaitu terminal yang berfungsihanyaberupayamenghantarsetiapkarakter yang dikirimkanke host danmenampilkanapasaja yang dikirimoleh host.
- Terminal ‘smart’ ,yaitu terminal yang berfungsimenghantarkaninformasitambahanselainapa yang dikirimolehpemakaisepertikodetertentuuntukmenghindarikesalahan data yang terjadi.
- Terminal pintar (intelligent), yaitu terminal yang dapatdiprogramkanuntukmembuatfungsi-fungsitambahansepertikontrolterhadappenyimpananke storage danmenampilkan lay-out data dari host denganlebihbagus. Padasaat terminal/client/terminal/client melakukan proses booting, garisbesar proses yang dijalankanadalah :
- Mencarialamatipdaridhcp server.
- Mengambil kernel daritftp server.
- Menjalankansistem file root darinfs server.
- Mengambil program X-server kedalam memory danmulaimenjalankannya.
- Melakukanhubungandenganxdm server dan user login kedalamxdm server.
BAB IV
PENUTUP
4.1.
KESIMPULAN
Dalam komunikasi data terdapat beberapa unsur agar sebuah proses komunikasi
dapat berlangsung dengan baik. Unsur-unsur tersebut dapat berupa, sumber data,
media dan penerima data. Pada komunikasi data, media yang digunakan
adalah kabel dan tanpa kabel.
Saluran komunikasi tanpa Kabel (Wireless), seperti microwave, satellite, dan cellular
phone. Satelite merupakan bagian dari wireless, di mana wireless itu sendiri
adalah koneksi internet dari suatu perangkat ke perangkat lainnya yang tanpa
menggunakan kabel. Sedangkan satelite adalah suatu stasiun relay (penguat) yang
mentransmisikan sinyal microwave melewati jarak yang jauh.
Peran serta
orbit, pembajakan sinyal, dan peran Intelsat serta kompetisi organisasi di area
internasional mempengaruhi kapabilitas satelite. Sistem satelite yang banyak dipakai pada saat
ini adalah satelite yang non regenerative. Penggunaan sistem satelite
regenaratif akan menyebabkan harga dari satelite itu mahal.
Tak dipungkiri lagi, saat ini, komunikasi bergerak memainkan peran yang
semakin signifikan dalam memenuhi kebutuhan telekomunikasi, khusunya mobile
system. Saat ini jumlah pengguna telepon
mencapai angka ±1 milyar dan angka ini melampaui jumlah pengguna jaringan
telepon tetap. Sehingga pada saat itu komunikasi wireless akan merupakan moda
akses teknologi yang dominan.
4.2. SARAN
Untuk pembaca, apabila ada materi yang kurang
pada makalah ini disarankan untuk mencari referensi lain. Untuk para peneliti
agar lebih
mengembangkan lagi jaringan wireless ini agar
kekurangan-kekurangannya dapat tertutupi.
DAFTAR
PUSTAKA
http://isthiblogger.blogspot.com/2011_03_01_archive.html
http://mufiks.blogspot.com/2013/10/tulisan-4-jaringan-wireless-dan-terminal.html
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)